[Branding] Strategi Sukses Jualan Menggunakan Media Sosial Marketing

❌ Udah rajin posting kok masih belum ada yang beli?
❌ Konten udah bagus tapi sepi interaksi?

Ya, itulah salah satu masalah yang sering dialami pemilik brand yang goals utama nya yaitu menjual produk di media sosial.

Strategi Media Sosial Marketing lewat Branding 1

Saya juga pernah mengalami, dan sangat penasaran apa sih penyebabnya?

Penyebab Sosial Media Sepi Interaksi

Setahun ini saya rajin mengamati perilaku para brand di media sosial, baca-baca artikel dan jurnal dan akhirnya saya sedikit mendapat hipotesa. Nah izinkan kali ini saya membagikannya.Salah satu kesalahan “fatal” yang sering saya temukan yaitu “Jualan langsung di media sosial”

  • ❗ Brand belum dikenal langsung posting produk
  • ❗ Engage masih lemah langsung hard selling
  • ❗ Spamming sana sini

Ya bisa ditebak, ujungnya yaitu cape tapi tanpa hasil.

Nah, langkah awal yang perlu dilakukan yaitu mengenal dulu media sosial secara dekat.
Apa sih fungsi dasarnya? apa untuk jualan?
Bukan kan?

Fungsi Media Sosial

Fungsi media sosial yang utama yaitu untuk bersosial di dunia maya, berkomunikasi dan menghubungkan banyak orang secara virtual. Dari data yang saya dapat dari IWG (2018), motivasi terkuat orang menggunakan media sosial yaitu

Data fakta tentang media sosial
  1. Kepo dengan kegiatan teman (42%)
  2. Update berita dan info terbaru (41%)
  3. Wasting time (39%)
  4. Mencari hiburan (37%)
  5. Mencari jaringan pertemanan (34%)
  6. Sisanya bisa dilihat di gambar ke 2

Bisa dilihat, jika kita langsung menggunakan hard selling menggunakan media sosial, tentu potensi gagalnya besar. Walaupun 29% mereka mencari dan riset produk untuk dibeli, tapi garis besarnya mereka hanya ingin membeli produk yang sudah dikenal dan impresi yang bagus.

Jadi gimana dong baiknya?

Jualan Sukses di Media Sosial dengan Branding

  1. Kalo mau cepat ya pakai iklan
  2. Kalo mau jangka panjang bangun branding

Tapi walaupun pakai cara 1, tetep berkaitan dengan poin ke 2.

Branding itu krusial dan sangat penting. Kesadaran calon pembeli akan produk atau merk kita merupakan sentuhan pertama untuk masuk ke funnel selanjutnya. Tak kenal maka tak sayang. Kalo sudah sayang, apapun pasti dilakukan 😅

Tapi disini saya tidak akan menjelaskan apa itu branding, untuk itu silahkan hubungi mentor branding masing-masing.
Disini fokus membahas tips membangun brand kuat di media sosial.

Kembali ke data, menurut sprout 90% goals para pelaku (organisasi/perusahaan) yaitu membangun kesadaran merek alias branding.
Kedua yaitu mengelola reputasi brand (77%), sisanya yaitu membangun komunitas, meningkatkan penjualan, melihat insight market dan sebagainya.

Tidak ada kan yang menggunakan media sosial untuk jualan? Ada juga untuk meningkatkan, bukan untuk jualan.

“Enggak kok, banyak tuh akun jualan yang rame”

Eitsss, coba amati akun itu, pasti setidaknya dia sudah dikenal, punya fansbase dan engage nya bagus, kalo engga ya ngiklan. Kalo baru terjun langsung jualan saya yakin 99% gagal.

Terus?

Cara membangun branding di media sosial

1. Ikuti Algoritma

Setiap media sosial memiliki algoritma nya masing2. Amati dengan jeli bagaimana kompetitor membuat konten dengan engage yang baik.
Riset perkembangan algoritma dan gunakan media sosial sesuai dengan fungsinya seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

2. Ambil Keputusan Berdasarkan Data

Jangan menebak-nebak atau menggunakan strategi tanpa berdasarkan data. Lihat data-data yang berkaitan dengan niche bisnis anda. Kita2 media sosial mana yang cocok, target audience nya bagaimana, kebiasaannya seperti apa dan kesukaannya apa.
Cara cari datanya mudah, ketik aja di google misal Facebook stats 2021, instagram stats 2021 dll (contohnya di hootsuite lengkap banget)

3. Memahami Brand Value

Apa sih yang ingin ditonjolkan dan dikenalkan? langsung ke contoh biar gak pusing
Coba lihat instagram Apple, apa mereka promosi gila2an? posting produk dengan segudang fiturnya?

Tidak kan? hanya menampilkan hasil foto-foto yang diambil dari iPhone.

Secara tidak langsung mereka ingin dikenal bahwa “Kita ini terdepan lho soal kamera”, biarkan hasil yang berbicara. Tentu orang semakin bangga dan tertarik untuk memiliki iPhone.

Contoh lain deh, coba lihat instagram Eiger.

Apa mereka menampilkan foto produk di gantungan, terus menjelaskan fitur2nya dengan ribet?
Engga juga kan? mereka malah menampilkan bahwa ini lho produk kita, fungsinya itu untuk naik gunung. Kuat, keren dan dipake banyak artis. walau dengan bahasa visual tersirat.

4. Berpikir seperti pengguna

Coba kita kalo buka media sosial, terus disuguhi kalimat promosi, jualan, atau bahkan spamming. Jangankan mau beli, kesel yang ada bukan?

Nah, jadi berpikirlah seperti pengguna media sosial, apa sih yang kita suka kira2? hubungkan dengan produk atau brand yang kita miliki

5. Optimasi berkelanjutan

Harus konsisten, jangan gass diawal hilang diujung. Brand itu seperti anak, seperti malika yang harus dirawat dengan baik.
Optimasi apa aja sih?

  • Visual harus dapat menyampaikan pesan (coba dalami visual branding), pakai metode yang paling pas. Bisa Design thinking, AIDMA, AISAS, AIDA dll
  • Konten adalah raja, sama seperti SEO, di SMM juga berlaku. Orang gak akan mau follow kalo kualitas konten nya rendah
  • Coba multi account, jika mau jualan pakai socmed, bisa buat 2 akun. 1 Akun branding berisi semua hal di tulisan ini, 2 akun katalog jualan. Kalo akun 1 sudah bagus, engage tinggi. Tinggal promosikan akun ke 2, jika pengguna sudah loyal akan lebih mudah untuk hard selling.
  • Harus memberikan manfaat, lihat data. Mayoritas dari pengguna mencari informasi dan berita. Nah manfaatkan ini untuk membangun engage.

BANGGGG
✅ Visual udah oke punya
✅ Konten berbobot
✅ Benefit oke
✅ Posting udah sesuai jadwal anjuran
✅ Hashtag, caption, dll udah diterapin

Tapi kok masih sepi interaksi?

Eisss, udah lakuin external optimization nya belum?
Sama seperti SEO, SMM juga perlu lho,
Apalagi untuk akun baru, pasti berdarah-darah jika tidak dilakukan optimasi eksternal.

Cara optimasi media sosial internal dan eksternal

Caranya?
✅ Saling promosi dengan akun lain yang followers dan fansbase nya udah gede
✅ Lakukan endorse atau paid promote
✅ Ngiklan sesekali
✅ Belajar dari kompetitor

Fitur dan trend media sosial 2


✅ Manfaatkan semua fitur media sosial dengan maksimal, jangan main di feed aja (cek gambar)
✅ Dan sebagainya (cek gambar)
Lakukan itu sampai akun kita besar, kalo followers udah lumayan, engage udah bagus. Tinggal maintenance saja.

Jangan lupa evaluasi, percayalah tiap produk atau brand memiliki metode uniknya masing-masing. Cara Brand A kadang tidak work untuk ditetapkan pada Brand B. Jadi perlu trial & error dan evaluasi.

Dan bonusnya

Pilih satu atau beberapa kompetitor besar, untuk dijadikan role model untuk ditiru.
Tentu hal ini mempermudah kita dalam mengambil keputusan nantinya. Contoh di gambar saya mengambil Apple dan Eiger.

Contoh branding di media sosial 3

Semoga tulisan ini memberi kalian insight.

Niatnya bukan berbagi sebenernya, cuma saya kan pelupa. Agar tidak lupa saya simpan di media sosial agar nanti bisa saya baca kembali 😅
Share jika bermanfaat

Terima kasih 1
Bagikan jika suka:

Tentang Penulis

Photo of author

Septian Riyadus Solihin

Dikenal juga dengan nama internet Septian Rishal. Beliau merupakan Sarjana Desain (S.Ds) dan lulusan SMK Teknik Komputer Jaringan. Aktif sebagai blogger sejak 2012, sehari-hari bekerja sebagai Digital Marketing Consultant yang memiliki ketertarikan di bidang filsafat, teknologi, game, smartphone, bisnis online, media sosial, investasi, dan desain.

Leave a Comment