Mengenal Apa Itu Audiophile dan Istilah yang Sering Digunakan

Ketika kita membeli perangkat audio seperti speaker, earphone atau bergabung dengan komunitas pecinta musik, kita sering mendengar istilah Audiophile. Mungkin bagi sebagian orang istilah ini masih asing didengar, lantas apa itu Audiophile?

Pengertian

Audiophile berasal dari dua kata, yaitu audio yang berarti mendengar (latin) dan philos yang artinya kasih (yunani). Artinya Orang-orang yang mencintai suara kualitas tinggi dengan penuh penghayatan.

Audiophile merupakan istilah keren untuk orang yang memiliki hobi mencari kualitas dari audio yang cukup tinggi menggunakan beberapa komponen khusus seperti audio elektronik dan high-end. Selalu memperhatikan kedetailan dari kualitas suara yang di dengarnya merupakan ciri audiophile saat melakukan hobinya. Tak mudah menjadi bagiannya karena harus mengenal beberapa istilah unik seperti berikut ini.

Ini Dia Istilah-Istilah Penting yang Sering Digunakan Oleh Kalangan Audiophile

Mengenal Apa Itu Audiophile dan Istilah yang Sering Digunakan

Mengenal istilah-istilah penting, merupakan bagian utama ketika belajar audiophile. Dengan begitu nantinya tidak akan kaget lagi jika sudah memasuki dunianya. Nah, untuk memperjelas tentang apa saja yang perlu diketahui, yuk simak penjelasan di bawah ini.

1. Blurred dan Balance

Blured merupakan istilah audiophile yang memiliki artian sebagai hasil dari suara yang memiliki respon singkat dan buruk. Hal itu ditandai dengan adanya bayangan stereo yang tidak jelas atau kabur serta tidak fokus sehingga menghasilkan suara yang tidak terlalu baik. Sementara untuk Balance sendiri adalah kebalikannya yakni hasil suara yang seimbang dan memiliki porsi sama. Jadi tidak ada salah satu yang lebih dominan.

2. Blanketed dan Airy

Dalam dunia audiophile speaker Blankted merupakan hasil dari suara bernada tinggi yang pelan atau lemah seolah-olah seperti yang selimut menutupinya. Jadi bisa dipastikan jika kualitas suara ini cukup lembut untuk di dengar. Sedangkan Airy bisa diartikan sebagai hasil suara dari instrument musik yang terbuka tanpa ada halangan apapun di dalam ruangan luas dengan frekuensi yang cukup baik yakni mencapai 15-20 kHz.

3. Chesty dan clear

Chesty lebih diartikan sebagai sebuah respon yang terlalu kuat, dan memperdengarkan seolah penyanyinya mempunyai tarikan dada yang cukup besar. Audiophile song juga membandingkan dengan clear yang hasil suaranya lebih jelas dan detail saat didengarkan. Bahkan frekuensi yang ada di setiap tarikan suara juga lebih lebar dan datar. Sehingga bisa dipastikan jika clear lebih cocok digunakan untuk penyanyi yang kalem dan lembut.

4. Driver Krackling dan Fat

Istilah Driver Krackling diciptakan karena ada selingan bunyi krak saat Audiophile Earphone menekan komponen pendengarnya di telinga. Sedangkan Fat diartikan sama dengan penuh atau full. Yakni suara-suara yang terdengar seolah melakukan pergerakan ke satu sisi, lalu melambat, dan barulah bergerak ke arah yang lain.

5. Boomy

Yaitu karakter suara yang menghasilkan bass berlebihan sehingga menghasilkan resonansi yang buruk

6. Bassy dan Bright

Karakter suara dengan bass yang dominan dan menonjol, nada rendah lebih dominan dibanding nada dengan frekuensi tinggi.

Sedangkan Bright yaitu karakter suara dengan treble atau nada frekuensi tinggi lebih dominan. Disini harmonik lebih tinggi dari pada nada dasar yang seharusnya.

Biasanya kebalinaknya disebut Dark (bass lebih dominan).

7. Boxy

Suara memiliki efek seperti dalam box, memantul dan berdengung.

8. Breathy

Suara tarikan nafas pada alat musik yang ditiup, seperti saxophone atau flute. Menandakan speaker memiliki mid dan treble yang baik.

9. Crips

Speaker memiliki response yang luas, misalnya ketika suara cymbal drum terdengar dengan jelas.

10. Colored

Suara yang dihasilkan oleh speaker tidak seperti aslinya, bisa jadi treble lebih kuat, bass lebih kuat atau bergelombang. Kebalikan dari flat.

11. Detailed

Ketika suara yang dihasilkan jelas ketika didengar, mudah membedakan antara suara depan, tengah dan belakang. Biasanya dimiliki oleh speaker frequensi tinggi dan rendah yang baik dengan respons cepat.

12. Depth

Speaker menghasilkan suara yang dalam sehingga kita terkesan mendengar instrumen memiliki jarak, bisa berdekatan atau jauh.

13. Delicate

Frekuensi yang tinggi hingga 15-20 kHz seperti tanpa batas atas.

14. Edgy dan Gentle

Suara treble (nada tinggi) terlalu kuat, lebih kuat dari nada dasar sehingga menyebabkan suara jadi distorsi dan kurang harmony.

Sedangkan gentle adalah treble dan mid atas yang tidak terlalu kuat bahkan cenderung lemah.

15. Full

Arti lain dari sempurna, suara low terdengar baik, seimbang dengan mid dan high. Sehingga menghasilkan harmony yang baik dan seimbang.

16. Grungy

Karakter speaker menghasilkan distorsi harmonik yang banyak.

17. Grainy

Suara terdengar tidak utuh, seperti distorsi dan tidak tersusun kurang mengalir. Contohnya musik dengan kualitas rendah dibawah 128 kbps.

18. Honky

Seperti suara mengatupkan lengan di sekeliling mulut. Frequensi kuat di sekitar 500-700 hz.

19. Hard

Speaker berkarakter terlalu kuat di mid atas, seakan mengeluarkan hentakan dengan keras. Biasanya pada frequensi 3 kHz.

20. Harsh

Seperti hard, namun pada frekuensi 2-6 kHz. Pergeseran fasa berlebihan dan lowpass besar.

21. Muddy

Speaker distorsi, mengeluarkan suara tidak jelas dengan harmonik lemah dan respons yang tidak pas.

22. Muffled

Suara tertahan seperti tertutup selimut, nada high tidak keluar dengan semestinya.

23. Mellow

Speaker mengeluarkan frekuensi tinggi yang kurang, tidak edgy sama sekali.

24. Nasal

Suara speaker honky, kuat pada frekuensi 600hz.

25. Punchy

Istilah ini sering digunakan oleh review earphone. Maksudnya yaitu suara direproduksi dengan baik, dinamik bagus, respon tepat dengan hantaman bass yang kuat.

26. Piercing

Suara yang dikeluarkan berlebihan, sehingga menyebabkan telinga sakit. Respon frekuensinya sempit dan tajam, sekitar 3-10 kHz.

27. Presense

Suara instrumen seperti berada dalam ruang dengan, kata persamaan dari edge, punch, detail, closeness dan clarity. Respon dominan di 5 kHz untuk instrumen, dan 2-5 kHz untuk bass dan drum.

28. Rich

Sinonim dari full, bass yang kaya namun dengan harmonik yang teratur sehingga terdengar menyenangkan.

29. Smooth

Suara yang dikeluarkan speaker nyaman didengar, tidak memekikan telinga, respon datar.

30. Steely

Memiliki suara dominan pada nada mid-high di frekuensi 3-6 kHz. Respons nya bergelombang dan tidak rata.

31. Spacious

Suasana seperti dalam ruang yang bernuansa luas, di sekeliling instrumen. Memiliki suara stereo yang bergema dan memantul.

32. Sweet

Suara sangat smooth, terdengar lembut di telinga. Respons nya datar dan memiliki distorsi yang rendah. Sering digunakan untuk menilai suara cymbals, perkusi, senar atau suara alat musik yang mendesis.

33. Smeared

Speaker mengeluarkan suara yang tidak detail, respons buruk dan banyak nada yang bocor. Tidak enak didengar karena fokus suara menjadi blur.

34. Tight

Suara memiliki respon dan detail high frekuensi sesaat yang sempurna.

35. Transparent

Speaker mengeluarkan suara yang nyaman, detail, jelas dan tidak muddy. Respons datar namun lebar dengan waktu yang tajam. Nyaris tanpa noise dan distorsi.

36. Tubby

Speaker mengeluarkan suara dengan pantulan pada frekuensi rendah, seperti efek di kamar mandi.

37. Thin

Speaker mengeluarkan suara nada dasar yang rendah dibanding suara harmonik.

38. Veiled

Speaker seakan-akan tertutup oleh kain sutra, memiliki noise dan distorsi yang rendah namun suara high agak lemah.

39. Weighty

Speaker mengeluarkan suara dengan respon frekuensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengeluarkan suara yang menyenangkan ketika mengeluarkan suara yang berat seperti lokomotif atau mesin diesel.

40. Warm

Karakter speaker dengan bass yang baik namun tetap memiliki frekuensi tinggi yang pas. Nada dasar yang dikeluarkan cukup, tidak kurus. Disini bass lebih dominan dengan sensasi yang menyenangkan. Mirip seperti rich, round, warm highs atau sweet highs.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari pengertian audhiophile beserta istilah-istilah yang sering digunakannya. Hobi yang membutuhkan kecermatan serta ketelitian ini sangat disukai oleh kaum muda, sehingga melahirkan audiophile Indonesia yang sangat bertalenta.

Nah perlu diketahui juga jika menjadi seorang audiophile juga membutuhkan biaya yang cukup banyak, karena membeli komponen-komponen penting sebagai penunjang keberhasilan hobi yang disukai itu.

Selain itu, penilaian terhadap kualitas suara sangat subyektif, jadi sulit menentukan suatu angka dalam dunia audio. Belum lagi kualitas pendengaran manusia yang tidak sama antara satu dengan lainya, umumnya audiophile hanya digemari oleh kaum muda yang masih berusia 20 tahun’an. Diatas itu biasanya kualitas pendengaran manusia sedikit berkurang dan tidak dapat mendengar lagi frequensi high atau low dengan baik.

Namun, jika sering dilatih, maka tidak mungkin diatas usia tersebut pun telinga masih tajam dan akurat.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, jika ada yang ingin ditambahkan atau ditanyakan, anda dapat meninggalkan komentar di bawah ya…

Bagikan jika suka:

Tentang Penulis

Photo of author

Septian Riyadus Solihin

Dikenal juga dengan nama internet Septian Rishal. Beliau merupakan Sarjana Desain (S.Ds) dan lulusan SMK Teknik Komputer Jaringan. Aktif sebagai blogger sejak 2012, sehari-hari bekerja sebagai Digital Marketing Consultant yang memiliki ketertarikan di bidang filsafat, teknologi, game, smartphone, bisnis online, media sosial, investasi, dan desain.

Leave a Comment