Pemutar Music Streaming Hi-Res di Android dan iOS untuk Para Audiophile

Kamu seorang Audiophile sejati? Ya, Audiophile adalah sebutan bagi orang-orang yang sangat menghargai kualitas suara musik yang mereka dengarkan. Mereka tidak mudah puas dengan musik yang biasa-biasa saja, tetapi mencari musik yang memiliki resolusi tinggi atau Hi-Res. Hi-Res adalah format musik digital yang memiliki bitrate dan sampling rate lebih tinggi dari CD atau MP3, sehingga mampu mereproduksi suara yang lebih detail dan jernih.

Namun, untuk menikmati musik Hi-Res, tidak cukup hanya dengan memiliki file musiknya saja. Kamu juga membutuhkan perangkat pemutar yang mendukung format Hi-Res tersebut, baik itu headphone, speaker, DAC (digital-to-analog converter), atau DAP (digital audio player). Sayangnya, perangkat-perangkat tersebut biasanya cukup mahal dan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.

Nah, bagi kamu yang ingin menikmati musik Hi-Res tanpa harus mengeluarkan banyak uang atau repot membawa peralatan tambahan, ada solusinya yaitu dengan menggunakan smartphone kamu sebagai pemutar musik Hi-Res! Ya, smartphone kamu bisa menjadi pemutar musik Hi-Res asalkan kamu memiliki aplikasi pemutar music streaming Hi-Res yang tepat.

Dengan menggunakan pemutar music hi-res dikombinasikan dengan DAC dan Earphone Hi-Res kamu sudah bisa menikmati music dengan maksimal.

Aplikasi pemutar music streaming Hi-Res adalah aplikasi yang memungkinkan kamu untuk mengakses dan memutar ribuan lagu dalam format Hi-Res dari berbagai layanan streaming online kapan saja dan dimana saja dengan smartphone atau DAP kamu.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi aplikasi pemutar music streaming Hi-Res di Android dan iOS untuk para audiophile:

Layanan Aplikasi Music Streaming yang Mendukung Hi-Res

1. Tidal

Tidal

Aplikasi ini merupakan salah satu layanan streaming musik terpopuler di dunia yang menyediakan katalog lagu dalam format MQA (Master Quality Authenticated), yaitu format audio lossless yang diklaim mampu menyajikan kualitas suara setara dengan studio rekaman.

Selain itu, Tidal juga memiliki fitur eksklusif seperti video musik HD, podcast original Tidal, playlist curated oleh artis ternama, dan integrasi dengan berbagai platform sosial media.

Tidal bisa digunakan di Android dan iOS dengan biaya langganan Rp 169 ribu per bulan untuk paket Tidal Premium (HiFi).

Jika Kamu ingin mencari pemutar music yang menawarkan kualitas music, Tidal adalah pilihan pertama yang saya rekomendasikan.

2. Qobuz

Qobuz

Aplikasi ini merupakan layanan streaming musik asal Prancis yang fokus pada kualitas suara tinggi. Qobuz menawarkan katalog lagu dalam format FLAC (Free Lossless Audio Codec), yaitu format audio lossless yang umum digunakan oleh audiophile karena mampu menyimpan data audio tanpa kompresi atau kehilangan informasi suara.

Qobuz juga memiliki fitur unggulan seperti editorial content tentang sejarah dan latar belakang lagu, booklet digital dari album-album tertentu, radio genre-based, dan dukungan terhadap berbagai perangkat audio berkualitas tinggi.

Qobuz bisa digunakan di Android dan iOS dengan biaya langganan Rp 250 ribu per bulan untuk paket Qobuz Studio Premier.

3. Deezer

Deezer

Deezer adalah salah satu layanan streaming musik terbesar di dunia, dengan lebih dari 90 juta lagu dalam berbagai genre dan bahasa. Tapi apakah Deezer cocok untuk audiophile, yaitu para pecinta musik berkualitas tinggi?

Jawabannya adalah ya, jika Kamu berlangganan Deezer HiFi. Deezer HiFi adalah paket premium yang menawarkan suara High Fidelity (HiFi), yaitu suara yang tidak dikompresi dan setara dengan kualitas CD (16-bit, 1.411 Kbps). Dengan suara HiFi, Kamu bisa mendengar setiap detail dan nuansa musik dengan jernih dan akurat.

Deezer HiFi juga memberikan akses ke koleksi besar lagu dalam format FLAC (Free Lossless Audio Codec), yaitu format yang tidak mengurangi kualitas suara saat disimpan atau ditransfer. Deezer mengklaim memiliki sekitar 90 juta lagu dalam format FLAC, termasuk genre jazz, klasik, rock, pop, dan lainnya.

Selain itu, Deezer HiFi juga memiliki fitur eksklusif bernama 360 by Deezer, yaitu aplikasi yang memungkinkan Kamu mendengarkan musik dalam format 360 Reality Audio. Format ini menciptakan efek surround sound yang imersif dan realistis dengan menggunakan teknologi audio spasial. Kamu bisa merasakan sensasi berada di tengah-tengah panggung bersama artis favorit Kamu.

Deezer HiFi bisa menjadi pilihan yang tepat untuk audiophile yang ingin streaming musik berkualitas tinggi tanpa batas. Harganya adalah Rp149 ribu per bulan di Indonesia. Kamu juga bisa mencoba gratis selama 30 hari sebelum berlangganan.

4. Apple Music

Apple music

Salah satu fitur unggulan Apple Music adalah Audio Spasial dengan Dolby Atmos. Fitur ini memungkinkan Kamu mendengarkan musik dengan efek suara tiga dimensi yang lebih imersif dan realistis. Kamu bisa merasakan perbedaan antara suara yang datang dari depan, belakang, kiri, kanan, atas atau bawah Kamu. Fitur ini juga membuat vokal dan instrumen terdengar lebih jelas dan terpisah.

Untuk menikmati Audio Spasial dengan Dolby Atmos di Apple Music, Kamu memerlukan perangkat yang mendukung teknologi ini, seperti iPhone 7 atau lebih baru, iPad Pro 12.9 inci (generasi ketiga) atau lebih baru, iPad Pro 11 inci atau lebih baru, iPad Air (generasi ketiga) atau lebih baru, iPad (generasi keenam) atau lebih baru, iPad mini (generasi kelima) atau lebih baru, Macbook Pro (2018) atau lebih baru. Kamu juga bisa menggunakan headphone nirkabel seperti AirPods Pro atau AirPods Max untuk mendapatkan pengalaman terbaik.

Selain Audio Spasial dengan Dolby Atmos, Apple Music juga menawarkan fitur Lossless Audio. Fitur ini memungkinkan Kamu mendengarkan musik dengan kualitas CD atau bahkan Hi-Res Audio tanpa kompresi yang mengurangi detail suara. Fitur ini cocok untuk audiophile yang ingin mendengarkan musik sesuai dengan rekaman aslinya.

Untuk menikmati Lossless Audio di Apple Music, Kamu memerlukan perangkat iOS 14.6 atau macOS Big Sur 11.4 ke atas. Kamu juga bisa menggunakan headphone berkabel seperti EarPods atau headphone eksternal lainnya yang mendukung format lossless seperti ALAC (Apple Lossless Audio Codec). Namun perlu diperhatikan bahwa headphone nirkabel seperti AirPods tidak mendukung format lossless karena keterbatasan bandwidth Bluetooth.

Apple Music juga memiliki fitur-fitur lain yang mungkin menarik bagi audiophile seperti lirik real time, daftar putar yang dikurasi oleh editor profesional, dan kemampuan mengunduh lagu favorit untuk diputar secara offline. Selain itu Apple Music juga memiliki koleksi musik yang sangat luas dan beragam dari berbagai genre dan negara.

5. Spotify

Spotify

Mungkin ini hanyalah sebagai alternatif, bagi Kamu yang ingin mengutamakan library yang banyak dibanding kualitas.

Spotify memiliki empat pilihan kualitas audio yang dapat disesuaikan oleh pengguna sesuai dengan preferensi dan koneksi internet mereka, yaitu:

  • Rendah (24 kbps)
  • Normal (96 kbps)
  • Tinggi (160 kbps)
  • Sangat Tinggi (320 kbps)

Pilihan terakhir ini hanya tersedia bagi pengguna Spotify Premium, yaitu layanan berbayar yang menawarkan fitur-fitur tambahan seperti offline listening, skip unlimited, dan tanpa iklan. Menurut Spotify, pilihan Sangat Tinggi ini menggunakan format Ogg Vorbis dengan bitrate 320 kbps, yang merupakan format audio lossy yang mengompres data suara untuk menghemat ruang penyimpanan dan bandwidth.

Bagi audiophile, format audio lossy mungkin tidak cukup memuaskan karena dapat menghilangkan beberapa detail suara yang halus atau dinamis. Tapi kedepannya, ada kabar bahwa spotify akan merilis Spotify Hi-Fi yang akan meningkatkan pengalaman audio Hi-Res bagi pengguna.

6. Amazon Music

Amazon Music

Amazon Music adalah layanan streaming musik yang ditawarkan oleh perusahaan e-commerce raksasa Amazon.com. Layanan ini memiliki berbagai fitur dan paket yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera para penggemar musik, termasuk para audiophile yang mengutamakan kualitas suara.

Salah satu fitur unggulan Amazon Music adalah Amazon Music HD, yang merupakan paket premium yang menawarkan streaming musik dengan kualitas hi-res audio hingga 24-bit/192 kHz. Fitur ini cocok untuk para audiophile yang ingin mendengarkan musik dengan detail dan kedalaman yang maksimal, tanpa kompresi atau kehilangan data.

7. Primephonic

Primephonic

Jika Kamu seorang penggemar musik klasik, Kamu mungkin sudah mendengar tentang Primephonic, layanan streaming musik khusus yang menawarkan katalog besar, kualitas audio tinggi, dan fitur pencarian canggih. Namun, apa yang terjadi dengan Primephonic setelah diakuisisi oleh Amazon Music?

Menurut pengumuman resmi dari Amazon Music pada bulan September 2021, Primephonic akan ditutup pada tanggal 17 November 2021 dan digabungkan ke dalam Amazon Music sebagai saluran khusus musik klasik. Ini berarti bahwa pelanggan Primephonic saat ini harus beralih ke Amazon Music untuk terus menikmati layanan streaming musik klasik.

Amazon Music menjanjikan bahwa saluran musik klasik baru ini akan memiliki fitur-fitur unggulan dari Primephonic, seperti metadata yang kaya, pencarian berdasarkan komposer dan periode, playlist yang dikurasi oleh ahli, dan rekomendasi pribadi. Selain itu, saluran ini juga akan mendukung audio berkualitas tinggi hingga 24-bit FLAC tanpa biaya tambahan.

Kesimpulan

Itulah 7 rekomendasi aplikasi streaming music berkualitas tinggi untuk kamu seorang Audiophile. Tentu pemutar music saja tidak cukup untuk merasakan audio yang benar-benar asli.

Kamu juga perlu membeli smartphone high end yang menggunakan DAC internal yang mumpuni, menambahkan aksesoris DAC external serta menggunakan earphone yang mumpuni.

Semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada yang ingin ditambahkan atau ditanyakan, Kamu dapat meninggalkan komentar di bawah.

Bagikan jika suka:

Tentang Penulis

Photo of author

Septian Riyadus Solihin

Dikenal juga dengan nama internet Septian Rishal. Beliau merupakan Sarjana Desain (S.Ds) dan lulusan SMK Teknik Komputer Jaringan. Aktif sebagai blogger sejak 2012, sehari-hari bekerja sebagai Digital Marketing Consultant yang memiliki ketertarikan di bidang filsafat, teknologi, game, smartphone, bisnis online, media sosial, investasi, dan desain.

Leave a Comment